ZAT PENYEDAP
https://youtu.be/iatapGR6ggI
Bahan Penyedap Makanan
Mengapa makanan sering kurang sedap meskipun telah diberi bumbu? Untuk memberi rasa lebih sedap pada makanan, tambahan bahan penyedap makanan perlu diberikan. Ada 2 jenis bahan penyedap makanan, yaitu penyedap rasa dan aroma (flavour) serta penguat rasa (flavour enhancer).
Bahan Penyedap dan Penguat Rasa Alami
Bahan penyedap rasa dan aroma terdiri dari bahan alami dan sintetis. Bahan penyedap alami, misalnya aroma apel dan nanas yang merupakan senyawa amil kaproat. Senyawa ini banyak digunakan pada kue-kue kering, seperti kue nastar.
Bahan penguat rasa alami, seperti terasi, garam dapur sebagai penguat rasa asin, dan asam jawa sebagai penguat rasa asam yang merupakan bahan-bahan yang mengandung asam asetat (cuka).
Senyawa benzaldehid menghasilkan aroma cherry dan almond. Senyawa vanilin menimbulkan aroma vanili, senyawa diasetil menimbulkan aroma mentega, senyawa mentol menimbulkan aroma mint, senyawa eugenol menimbulkan aroma cengkeh, senyawa sitronela menimbulkan aroma bunga-bungaan, ester amilasetat menimbulkan aroma pisang, dan benzalsetat menimbulkan aroma stroberi.
Bahan penguat rasa alami, seperti terasi, garam dapur sebagai penguat rasa asin, dan asam jawa sebagai penguat rasa asam yang merupakan bahan-bahan yang mengandung asam asetat (cuka).
Senyawa benzaldehid menghasilkan aroma cherry dan almond. Senyawa vanilin menimbulkan aroma vanili, senyawa diasetil menimbulkan aroma mentega, senyawa mentol menimbulkan aroma mint, senyawa eugenol menimbulkan aroma cengkeh, senyawa sitronela menimbulkan aroma bunga-bungaan, ester amilasetat menimbulkan aroma pisang, dan benzalsetat menimbulkan aroma stroberi.
Bahan Penyedap dan Penguat Rasa Buatan
Senyawa-senyawa tersebut merupakan bahan penyedap aroma buatan atau sintetis. Beberapa contoh lainnya, yaitu asam butinat, etil laktat, dan metil salisilat. Penyedap aroma apa yang sering digunakan ibumu?
MSG (Monosodium Glutamat)
Bahan penguat rasa yang banyak digunakan, yaitu monosodium glutamat (MSG) atau dikenal dengan nama bumbu masak atau vetsin. MSG dibuat dari sari tetes tebu yang difermentasi oleh bakteri khusus.
MSG memiliki sifat tidak berbau, rasanya manis campur asin, terasa enak di mulut, dapat menekan aroma bawang, dan mempunyai rasa sayuran atau rasa pahit pada makanan kalengan. Apakah ibumu menggunakan MSG sebagai penguat rasa pada masakannya?
MSG memiliki sifat tidak berbau, rasanya manis campur asin, terasa enak di mulut, dapat menekan aroma bawang, dan mempunyai rasa sayuran atau rasa pahit pada makanan kalengan. Apakah ibumu menggunakan MSG sebagai penguat rasa pada masakannya?
MSG tidak terlalu berbahaya asalkan pemakaiannya terbatas. Pemakaian yang berlebihan dapat menimbulkan gejala-gejala pusing, sakit perut, sakit pada persendian terutama leher dan punggung, serta sesak napas. Ambang batas pemakaian MSG yang diijinkan adalah 50 mg/kg per hari. Beberapa contoh bahan penyedap buatan yang lain, yaitu asam guanilat dan asam inosinat.
Penemuan MSG
Prof. Kikunae Ikeda adalah seorang guru besar di Universitas Kerajaan Tokyo Jepang yang berjasa menemukan MSG. Pria kelahiran 8 Oktober 1864 ini terusik pikirannya oleh rasa makanan.
Menurutnya, ada satu rasa yang umum terdapat pada asparagus, tomat, keju, dan daging, tetapi bukan salah satu dari empat rasa yang telah dikenal, yaitu manis, asam, pahit, dan asin.
Prof. Kikunae Ikeda menemukan bahwa monosodium glutamate (MSG) memiliki sifat sebagai benda yang awet disimpan dan memberi rasa yang kuat dan lezat.
MSG menjadi bumbu yang ideal karena tidak berbau atau bentuk teksturnya yang spesifik sehingga menjadikannya dapat digunakan untuk berbagai hidangan yang berbeda dan secara alami mampu meningkatkan selera makan.
Menurutnya, ada satu rasa yang umum terdapat pada asparagus, tomat, keju, dan daging, tetapi bukan salah satu dari empat rasa yang telah dikenal, yaitu manis, asam, pahit, dan asin.
Prof. Kikunae Ikeda menemukan bahwa monosodium glutamate (MSG) memiliki sifat sebagai benda yang awet disimpan dan memberi rasa yang kuat dan lezat.
MSG menjadi bumbu yang ideal karena tidak berbau atau bentuk teksturnya yang spesifik sehingga menjadikannya dapat digunakan untuk berbagai hidangan yang berbeda dan secara alami mampu meningkatkan selera makan.
http://www.berpendidikan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar