Minggu, 25 Maret 2018

pengujian ultrasonik

Pengujian ultrasonik
https://youtu.be/UM6XKvXWVFA

Pengujian terhadap Sambungan Las pada Tiang Pancang

Tujuan pengujian ultrasonic adalah melakukan pengujian terhadap kualitas las yang digunakan untuk menyambung dua pipa tiang pancang. Pengujian
dilakukan dengan standart ANSI/AWS.DI.I (Structural Welding Code, 2002 Edition) dan Ultrasonic Examination Procedure for Steek Structure. (Doc No: UT22 HH).
Pengujian dengan menggunakan satu unit pesawat Ultrasonic model USK 7
Krautkramer dengan dilengkapi probe normal, probe sudut 70ยบ Block kalibrasi V1 dan V2. Coupant yang digunakan adalah CMC. Pengujian material dengan metode ultrasonic digunakan gelombang transversal maupun longitudinal. Kedua gelombang tersebut dibangkitkan oleh suatu probe (transduser) yang juga berfungsi sebagai penerima gelombang.
Prisip dasar pengujian sambungan las tiang pancang dengan adalah dengan ultrasonic test merambatkan gelombang ultrasonic ke dalam material yang akan diuji melalui transducer probe.Apabila gelombang tersebut mengenai bidang yang tegak lurus dengan arah gelombang, maka akan dipantulkan kembali dan diterima oleh transducer probe dalam bentuk pulsa pada layar CRT (monitor ultrasonic) yang merupakan pulsa cacat (defecta) atau pulsa pantulan balik dari dinding belakang.
Pengujian Beban pada Tiang Pancang Baja
PDA test bertujuan untuk memverifikasikan kapasitas daya dukung tekan pondasi tiang pancang terpasang. Dari hasil-hasil pengujian akan didapatkan informasi besarnya kapasitas dukung termobilisir dengan faktor keamanan 2, dan dipakai untuk menilai apakah beban kerja rencana dapat diterima oleh tiang terpasang.
Pelaksanaan
Pengujian dilaksanakan sesuai ASTM D-4945, yang dilakukan dengan memasang dua buah sensor yaitu strain transduser dan accelerometer transduser pada sisi tiang dengan posisi saling berhadapan, dekat dengan kepala tiang. Kedua sensor tersebut mempunyai fungsi ganda, masing-masing menerima perubahan percepatan dan regangan. Gelombang tekan akan merambat dari kepala tiang ke ujung bawah tiang (toe) setelah itu gelombang tersebut akan dipantulkan kembali menuju kepala tiang dan ditangkap oleh sensor. Gelombang yang diterima sensor secara otomatis akan disimpan oleh komputer. Rekaman hasil gelombang ini akan menjadi dasar bagi analisa dengan menggunakan program TNOWAVE-TNODLT, di mana gelombang pantul yang diberikan oleh reaksi tanah akibat kapasitas dukung ujung dan gerak akan memberikan kapasitas dukung termobilisasi (mobilized capacity). Hasil Pengujian Angka penurunan yang diambil sebagai immediate displacement (perpindahan sesaat) saat beban mencapai kapasitas dukung dengan faktor keamanan (FK) = 2, dan tidak menyatakan penurunan konsolidasi. Beban kerja yang diharapkan per-tiang adalah 140 ton.
Dari hasil uji pembebanan dinamis meliputi kapasitas dukung termobilisasi, yang besarnya ditentukan oleh beban dan energi, maka kapasitas dukung termobilisasi dengan FK=2 yang dihasilkan dinilai memenuhi target beban rencana dengan penurunan (displacement) dan masih dalam batas yang aman.
sumber : http://bpws.go.id/index.php/pengendalian-mutu/item/206-pengujian-ultrasonic

sonifikasi

Sonifikasi

https://youtu.be/0Y-NNDBq578
Sonikasi adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang ultrasonik. Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kHz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair, dan gas. Proses sonikasi ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran fisik yang dapat diarahkan untuk suatu bahan dengan menggunakan alat yang bernama sonikator. Sonikasi ini biasanya dilakukan untuk memecah senyawa atau sel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Getaran ini memiliki efek yang sangat kuat pada larutan, menyebabkan pecahnya molekul dan putusnya sel. 
Bagian utama dari perangkat sonikasi adalah generator listrik ultrasonik. Perangkat ini membuat sinyal (biasanya sekitar 20 kHz) yang berkekuatan ke transduser. Transduser ini mengubah sinyal listrik dengan menggunakan kristal piezoelektrik, atau kristal yang merespon langsung ke listrik dengan menciptakan getaran mekanis dan kemudian dikeluarkan melewati probeProbe sonikasi mengirimkan getaran ke larutan yang disonikasi. Probe ini akan bergerak seiring dengan getaran dan mentransmisikan ke dalam larutan. Probe bergerak naik dan turun pada tingkat kecepatan yang tinggi, meskipun amplitudo dapat dikontrol dan dipilih berdasarkan kualitas larutan yang disonikasi. Gerakan cepat probe menimbulkan efek yang disebut kavitasi. Rangkaian alat sonikasi dapat dilihat pada Gambar I.


Gambar I. Rangkaian Alat Sonikasi

Dalam hal kinetika kimia, ultrasonik dapat meningkatkan kereaktifan kimia pada suatu sistem yang secara efektif bertindak sebagai katalis untuk lebih mereaktifkan atom – atom dan molekul dalam sistem. Pada reaksi yang menggunakan bahan padat, ultrasonik ini berfungsi untuk memecah padatan dari energi yang ditimbulkan akibat runtuhnya kavitasi. Dampaknya ialah luas permukaan padatan lebih besar sehingga laju reaksi meningkat (Suslick, 1989). Semakin lama waktu sonikasi, ukuran partikel cenderung lebih homogen dan mengecil yang akhirnya menuju ukuran nanopartikel yang stabil serta penggumpalan pun semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena gelombang kejut pada metode sonikasi dapat memisahkan penggumpalan partikel (agglomeration) dan terjadi dispersi sempurna dengan penambahan surfaktan sebagai penstabil. 
Daya ultrasonik meningkatkan perubahan kimia dan fisik dalam media cair melalui generasi dan pecah dari gelembung kavitasi. Seperti ultrasonik, gelombang suara disebarkan melalui serangkaian kompresi dan penghalusan gelombang diinduksi dalam molekul medium yang dilewatinya. Pada daya yang cukup tinggi siklus penghalusan dapat melebihi kekuatan menarik dari molekul cairan dan kavitasi gelembung akan terbentuk. Gelembung tersebut tumbuh dengan proses yang dikenal sebagai difusi yang dikoreksi yaitu sejumlah kecil uap (atau gas) dari media memasuki gelembung selama fase ekspansi dan tidak sepenuhnya dikeluarkan selama kompresi. Gelembung berkembang selama periode beberapa siklus untuk ukuran kesetimbangan untuk frekuensi tertentu digunakan. Ini adalah fenomena gelembung ketika pecah dalam siklus kompresi yang menghasilkan energi untuk efek kimia dan mekanik (Gambar II). Pecahnya gelembung kavitasi merupakan fenomena luar biasa yang disebabkan oleh kekuatan suara. Dalam sistem cair pada frekuensi ultrasonik 20kHz setiap pecahnya gelembung kavitasi bertindak sebagai lokal "hotspot" menghasilkan suhu sekitar 4.000 K dan tekanan lebih dari 1000 atmosfer. 


Gambar II. Generasi Acoustic Cavitation
 

Menurut Gogate berkaitan dengan reaksi kimia, kavitasi dapat mempengaruhi hal berikut:
a. Mengurangi waktu reaksi
b. Meningkatkan yield dalam reaksi kimia
c. Mengurangi ”force” suhu dan tekanan
d. Mengurangi periode induksi dan reaksi yang diinginkan
e. Meningkatkan selektivitas
f. Membangkitkan radikal bebas        
 
Sebagai tambahan terhadap timbulnya kondisi-kondisi ekstrem di dalam gelembung juga dihasilkan efek mekanik seperti terjadinya collaps gelembung yang sangat cepat. Hal ini juga sangat penting dalam bidang sintesis dan termasuk juga degassing yang sangat cepat dari kavitasi cairan serta dalam hal pembentukan kristal yang cepat. 
http://yyuniarti.blogspot.co.id/2015/03/sonikasi.html

Pembersih Ultrasonik

Pembersih Ultrasonik

https://youtu.be/VlA6rzCP3Ck
Apa itu pembersih ultrasonik?
Pembersih ultrasonik adalah alat yang menggunakan ultrasound untuk mengangkat kotoran dari perhiasan Anda. Keunggulan pembersih ultrasonik adalah mampu membersihkan bagian perhiasan yang sulit dijangkau saat membersihkan dengan metode konvensional.

Larutan pembersih apakah yang boleh digunakan?
Ada dua opsi larutan yang bisa Anda pilih. Pertama, menggunakan pembersih perhiasan yang bisa Anda temukan di toko-toko tertentu.
Kedua, membuat larutan pembersih sendiri. Caranya adalah isi tangki pembersih dengan air dan tambahkan satu sendok amoniak, lalu tambahkan dengan cairan pembersih. Setelah itu, nyalakan mesin dan biarkan mesin menyala selama 5-10 menit sebelum memasukkan perhiasan agar larutan tercampur dengan baik.
Catatan:
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang saat meggunakan pembersih ultrasonik adalah menggunakan air dingin. Padahal, air hangat mampu membuat larutan pembersih bekerja lebih baik.

Bagaimana proses pembersihannya?
Setelah Anda mengisi tangki dengan air hangat dan larutan pembersih, Anda dapat memasukkan perhiasan ke tangki. Jangan memasukkan banyak perhiasan sekaligus untuk mencegah tergoresnya perhiasan. Nyalakan alat dan biarkan bekerja hingga perhiasan bersih. Waktu pencucian ini bervariasi mulai dari satu hingga 20 menit, tergantung seberapa kotor perhiasan yang dibersihkan.
Setelah selesai membersihkan, matikan alat dan biarkan perhiasan di dalam tangki kira 5-10 menit agar kotoran mengendap ke bawah tangki. Setelah perhiasan dikeluarkan, Anda bisa membersihkan perhiasan dengan kain lembut untuk memastikan sisa kotoran sudah dibersihkan semua. Kemudian bilas perhiasan untuk membersihkan dari sisa larutan pembersih dan keringkan dengan kain lembut.

Seberapa sering waktu yang yang diperbolehkan untuk mencuci perhiasan dengan pembersih ultrasonik?
Frekuensi membersihkan perhiasan tergantung dengan seberapa cepat perhiasan Anda kotor. Umumnya, Anda dapat membersihkan perhiasan dengan pembersih ultrasonik setiap beberapa minggu sekali. Jika Anda mengenakan perhiasan setiap hari dan perhiasan tersebut cepat kotor, Anda dapat membersihkannya setiap minggu. Akan tetapi, pastikan perhiasan Anda terbuat dari bahan yang tahan dengan ultrasound dan tidak cepat rusak saat dibersihkan terlalu sering.

Perhiasan apa yang tidak boleh dibersihkan dengan pembersih ultrasonik?
Tidak semua perhiasan dapat dibersihkan dengan pembersih ultrasonik. Hal ini dikarenakan banyak batu permata yang mudah rusak oleh ultrasound. Jangan mencuci perhiasan dengan batu permata yang lunak seperti opal, lapis lazuli, zamrud, turquoise, dan lainnya dengan pembersih ultrasonik. Tidak hanya itu, perhiasan organik seperti mutiara, coral, dam ambel juga bisa rusak jika dicuci dengan pembersih ini.
https://www.orori.com/ororeads/cara-menggunakan-pembersih-perhiasan-ultrasonik

Terapi Ultrasonik

Terapi Ultrasonik

https://youtu.be/_kdYM_Oqzn8

Apa itu Terapi Ultrasound?

Terapi ultrasound (US) adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang suara/ultrasound dengan frekuensi gelombang suara yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia yaitu dengan frekuensi ≥20.000 kali per detik/Hertz (Hz) untuk tujuan terapi dalam bidang rehabilitasi muskuloskeletal. Terapi ultrasound dapat mencapai kedalaman 2-5 cm dari permukaan tubuh.

Bagaimana Prinsip Kerja Terapi Ultrasound?

Terapi ultrasound dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan dalam maupun superfisial, dan efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk memasukan jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau regenerasi jaringan). Efek terapi ini tentunya bergantung pada diagnosis penyakit seseorang dan tujuan terapi yang diberikan dengan dosis yang berbeda-beda untuk setiap individu.

Apa Indikasi Terapi Ultrasound?

1.    Pemendekan otot atau spasme otot.
2.    Pemendekan jaringan lunak lain seperti kapsul sendi, ligamen, dan tendon yang menyebabkan keterbatasan gerak sendi dan nyeri.
3.    Peradangan sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
4.    Nyeri sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
5.    Luka yang sulit sembuh.
6.    Trauma pada sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
7.    Entrapment syndrome yaitu terjepitnya saraf tepi oleh jaringan lunak pada sendi-sendi tertentu. Misalnya: Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
8.    Stimulasi pertumbuhan tulang pada patah tulang.
9.    Membantu memasukkan obat-obat topikal atau yang dioles sebagai media transmisi terapi ultrasound sehingga obat-obat tersebut akan masuk lebih dalam mencapai target terapi dan efektif. Terapi ultrasound jenis ini disebut Phonophoresis.
10.    Beberapa penelitian terbaru juga mengatakan terapi ultrasound dapat membantu resorpsi penumpukan kalsium di tendon otot-otot bahu, meskipun mekanisme kerja sebenarnya belum diketahui secara pasti.

  
Apa Kontraindikasi Terapi Ultrasound?
Terapi Ultrasound merupakan salah satu jenis terapi yang relatif paling aman dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Meskipun demikian ada beberapa kontraindikasi untuk mendapatkan terapi ini dan sebaiknya seseorang yang mempunyai kontraindikasi di bawah ini memberitahukan kepada dokter atau fisioterapis sebelum mendapatkan terapi ini. Kontraindikasinya meliputi:
1.    Tumor atau kanker.
2.    Kehamilan.
3.    Menggunakan alat pacu jantung.
4.    Menggunakan komponen plastik atau bahan methylmethacrylate cement atau sering disebut joint cement pada daerah sendi sebagai prosthesis pada operasi penggantian sendi.
5.    Gangguan perdarahan terutama thrombophlebitis.
6.    Terapi Ultrasound tidak boleh diberikan pada daerah mata dan organ reproduktif.
7.    Pada penderita pasca operasi saraf tulang belakang atau HNP dengan metode laminektomi di atas level L2, pada keadaan ini terapi ultrasound tidak diberikan dekat atau pada area laminektomi karena saraf tulang belakang pada daerah ini lebih terbuka.
8.    Pemasangan silikon pada payudara.

Bagaimana Prosedur Terapi Ultrasound?

Sebelum mendapatkan terapi ultrasound sebaiknya menggunakan baju longgar yang memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas dianjurkan untuk menggunakan baju tanpa lengan atau baju longgar yang nyaman, untuk bagian bawah sebaiknya menggunakan rok longgar yang nyaman atau celana pendek. Bila tidak mempersiapkan pakaian seperti yang dianjurkan di atas, terapis atau dokter akan memberikan baju khusus untuk terapi yang nyaman, seperti kemben atau rok. Sebaiknya juga tidak menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat menghambat transmisi gelombang ultrasound, bila menggunakan lotion atau obat-obatan yang dioles sebaiknya beritahukan kepada terapis atau dokter sebelum terapi dimulai.
Prosedur terapi ultrasound:
1. Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
2. Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan terapi dan melakukan wawancara kembali mengenai kelainan yang diderita dan kemungkinan kontraindikasi untuk pemberian terapi dan riwayat alergi terhadap zat-zat tertentu yang dioleskan. Dokter maupun terapis akan menjelaskan sekali lagi tujuan terapi ultrasound sesuai kondisi dan keadaan seseorang, tiap individu berbeda.
3. Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi dari minyak ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau obat-obat gosok yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas alkohol atau kapas yang diberi air. Bila mempunyai kulit yang sensitif dan sangat kering, sebaiknya diberitahukan kepada dokter atau terapis, sehingga tidak akan digunakan kapas alkohol yang kadang dapat menyebabkan iritasi kulit.
4. Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi senyaman mungkin.
5. Dokter atau terapis akan melakukan pengaturan dosis alat ultrasound.
6. Dokter atau terapis akan memberikan gel di atas kulit yang akan diterapi ataupun obat-obatan topikal tertentu dicampur dengan gel ultrasound pada terapi Ultrasound Phonophoresis, kemudian mulai melakukan terapi dengan gerakan probe melingkar atau maju mundur pada daerah tersebut. Pada saat terapi dilakukan bila efek termal yang diinginkan, akan terasa hangat pada daerah yang diterapi, bila efek mekanik atau non termal yang diinginkan maka tidak akan terasa apa-apa hanya terasa pergerakan probe ultrasoundnya. Terapi akan berlangsung selama 7-10 menit bergantung pada tujuan terapi. (Probe adalah alat yang memancarkan gelombang ultrasound pada terapi ultrasound bebentuk seperti hand shower).
7. Bila terasa nyeri atau panas berlebihan saat terapi berlangsung segera beritahu dokter atau terapis Anda.
8. Setelah selesai terapi, dokter atau terapis akan membersihkan sisa gel atau obat-obatan topikal yang masih tersisa pada daerah yang diterapi dan akan melakukan peregangan pada daerah tersebut beberapa kali.
9. Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan dan wawancara mengenai efek yang dirasakan setelah selesai terapi.
Terapi Ultrasound pada kaki Terapi Ultrasound pada tangan                               

Berapa Kali Terapi Ultrasound Harus Dilakukan untuk Mendapat Hasil Optimal?

Frekuensi pemberian terapi ultrasound bergantung pada tujuan terapi dan respons dari penderita. Bila efek terapi termal yang diinginkan maka frekuensi terapi ultrasound adalah 3 kali seminggu, bila efek non termal yang diinginkan maka frekuensi terapi ultrasound dapat dilakukan setiap hari atau 3-4 kali seminggu. Sampai berapa lama atau berapa kali? Tentunya bergantung pada respons terapi dan analisis dan pengalaman klinis dokter atau terapis yang memberikan terapi di pusat terapi tersebut, setiap dokter ataupun terapis yang memberikan terapi ultrasound di suatu pusat terapi memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan dokter atau terapis di pusat terapi yang lain, sehingga dosis yang diberikan dan jumlah terapinya pun tidak sama meskipun kelihatannya sama caranya. Pada kebanyakan kasus, efek terapi ultrasound akan mulai dirasakan setelah 1-3 kali terapi.

Apa Efek Samping Terapi Ultrasound?

Secara umum terapi ultrasound sangat jarang menimbulkan efek samping, bila terjadi efek samping, bersifat reversibel atau dapat kembali sempurna setelah terapi dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari. Efek samping yang dapat terjadi:
1. Panas yang dapat menimbulkan kemerahan pada kulit dan terasa perih.
2. Bertambah nyeri bila intensitas terapi yang diberikan terlalu besar dan teknik pemberian terapi ultrasound stasioner atau tidak bergerak.
3. Pada pemberian terapi Ultrasound Phonophoresis menggunakan obat-obatan topikal tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi berupa gatal dan kemerahan pada kulit. Gel ultrasound sendiri sebagai media perantara gelombang ultrasound sebagian besar berbahan dasar air sehingga tidak pernah menimbulkan reaksi alergi pada kulit, kecuali ada beberapa gel ultrasound yang di dalamnya sudah mengandung obat tertentu atau pengharum. Gel ultrasound yang ada di Indonesia berbahan dasar air dan tidak mengandung zat aktif tertentu.
http://www.flexfreeclinic.com/detail-artikel2/terapi-ultrasound-26

Sonar

Sonar

https://youtu.be/R32-hGZZEbs
Sonar (Singkatan dari bahasa Inggrissound navigation and ranging), merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee).

Cara Kerja


AN-PQS 2A hand held sonar
Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.

Sejarah

Munculnya sonar tak bisa dilepas dari rintisan tokoh seperti Daniel Colloden yang pada tahun 1822 menggunakan lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan suara di bawah air di Danau GenevaSwiss. Ini kemudian diikuti oleh Lewis Nixon, yang pada tahun 1906 menemukan alat pendengar bertipe sonar pertama untuk mendeteksi puncak gunung es. Minat terhadap sonar makin tinggi pada era Perang Dunia I, yaitu ketika ada kebutuhan untuk bisa mendeteksi kapal selam.
Dalam perkembangan selanjutnya ada nama Paul Langevin yang tahun 1915 menemukan alat sonar pertama untuk mendeteksi kapal selam dengan menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuartz. Meski tak sempat terlibat lebih jauh dalam upaya perang, karya Langevin berpengaruh besar dalam desain sonar.

Dua Jenis Sonar

Alat sonar pertama digolongkan sebagai sonar pasif, di mana tidak ada sinyal yang dikirim keluar.
Pada tahun 1918 Inggris dan AS membuat sistem aktif, di mana sinyal sonar aktif dikirim dan diterima kembali. Misalnya saja untuk mengetahui jarak satu objek, petugas sonar mengukur waktu yang diperlukan oleh sinyal sejak dipancarkan hingga diterima kembali. Karena tidak ada sinyal yang dikirim pada sistem pasif, alat hanya mendengarkan. Pada sistem pasif maju, ada bank data sonik (sumber bunyi) yang besar. Sistem komputer menggunakan bank data tadi untuk mengenali kelas kapal, juga aksinya (kecepatan atau senjata yang ditembakkan).
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sonar
Ultrasonografi(USG)
https://youtu.be/fAz_M_Irv0c

Ultrasonografi diagnostik adalah teknik pencitraan non-invasiv yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi (lebih besar dari 20 kilohertz/ kHz). Pada USG terdapat sebuah alat yang disebut dengan tranducer yang berfungsi untuk mengirimkan dan menerima kembali gelombang suara yang bervariasi dari berbagai jaringan di dalam tubuh. Transduser ini diletakan di kulit pasien dengan lapisan tipis dari gel. Ketika gelombang suara dikirimkan maka sebagian gelombang akan diteruskan dan sebagian akan dipantulkan kembali. Gelombang suara yang dipantulkan inilah yang akan ditangkap kembali oleh tranduser yang kemudian diubah menjadi gelombang listrik dan diterjemahkan. Besar gelombang kemudian menghasilkan gambarannya masing-masing, dengan echo/ gelombang yang kuat akan menghasilkan gambaran putih, sedangan echo yang lemah akan menghasilkan gambaran mendekati hitam. Untuk jarak pun dapat diperhitungkan oleh ultrasonografi ini dengan waktu penjalaran gelombang tersebut.
doktersehat-hamil-tes-usg
Meskipun ultasonografi memiliki kelebihan yaitu pemeriksaan yang non-invasif (tidak memerlukan tindakan pembedahan, dll), namun pemeriksaan ultrasonografi ini juga memiliki kekurangan. Kekurangannya diantaranya keterbatasan dalam memvisualisasikan organ abdomen yang letaknya di garis tengah contoh pankreas dan juga ketidak mampuan dari gelombang suara untuk menembus gas dan tulang. Ultrasonografi inipun sangat bergantung kepada operator di dalam penggunaannya.
Terdapat banyak penggunaan umum pada USG diantaranya pencitraan untuk abdomen/ perut (hati, kantung empedu, pankreas, ginjal), pelvis/ panggul (alat reproduksi wanita), janin (pemeriksaan rutin dapat memperlihatkan bila terdapat anomali), sistem vaskular (aneurisma, hubungan arteri vena, deep vein trombosis), tetis (tumor, terpelintir/ torsi, infeksi), payudara, otak anak (perdarahan, kelainan kongenital) dan dada (ukuran dan lokasi terkumpulnya cairan pleura). Selain itu USG dapat digunakan dalam pengarah intervensi misal pada biopsi lesi, drainase abses dan ablasi radiofrekuensi.
Selain USG biasa terdapat variasi pemeriksaan dari usg ini sendiri seperti USG Dopler dan USG dengan kontras (hal ini jarang dilakukan). USG dopler digunakan untuk mengevaluasi aliran vaskular dengan mendeteksi frekuensi dari gelombang suara dari objek yang bergerak (misal aliran darah dalam hal ini).
Pada USG kontras, kontras ini adalah partikel kecil di dalam cairan suspensi untuk memperjelas gambaran USG ketika disuntikan ke dalam pembuluh darah. USG kontras tentunya tidak boleh dilakukan bila terdapat alergi terhadap kontras. Pemeriksaan pun disarankan berdasarkan indikasi/ kegunaannya.

Pendengaran pada Hewan

Pendengaran pada Hewan

frekuensi Suara Yang Bisa Didengar Binatang

Frekuensi suara yang bisa didengar oleh binatang sebenarnya adalah bermacam-macam tergantung dari jenis binatang itu sendiri. Ada yang mendekati dengan batas frekuensi yang bisa didengar oleh manusia dan ada juga yang jauh diatas frekuensi pendengaran manusia. Berdasarkan range frekuensi, gelombang suara dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu :
  1. Infrasonic (1 Hz sd 20 Hz)
  2. Acoustic (20 Hz sd 20.000 Hz)
  3. Ultrasonic ( > 20.000 H)

Berikut beberapa contoh hewan dengan batas frekuensi yang bisa didengarnya :

1. Frekuensi Yang Bisa Didengar Kelelawar
Kelelawar merupakan hewan yang bisa terbang dalam kegelapan. Mereka tidak menggunakan mata untuk melihat dalam gelap melainkan dengan menggunakan suara dengan frekuensi tinggi atau yang lebih dikenal sebagai gelombang ultrasonic. Ketika terbang kelelawar memancarkan gelombang ultrasonic yang kemudian gelombang tersebut akan diterima kembali oleh kelelawar setelah dipantulkan kembali oleh benda atau dinding yang berada dihadapannya. Dengan merasakan lamanya jeda waktu antara pengiriman gelombang dengan penerimaan maka kelelawar dapat menentukan seberapa jauh jarak tubuhnya dengan benda tersebut, itu sebabnya mereka tidak akan menabrak dinding atau benda dihadapan mereka walaupun dalam keadaan gelap sekalipun. Teori ini sekarang sudah dimanfaatkan oleh manusia untuk mengukur jarak suatu benda, seperti pada pengukuran jarak kedalaman laut dan pendeteksi dinding penghalang pada aplikasi robot. Batas frekuensi yang bisa didengar oleh kelelawar adalah 3.000 HZ sd 120.000 Hz, dimana frekuensi ini jauh diatas frekuensi suara yang bisa didengar oleh manusia yakni 20 Hz sd 20.000 Hz.

2. Frekuensi Yang Bisa Didengar Kucing
Kucing merupakan binatang karnivora yang sering dijadikan sebagai binatang peliharaan. Binatang yang satu ini juga bisa mendengar suara dengan frekuensi diatas pendengaran manusia yaitu 100 Hz sd 60.000 Hz.
3. Frekuensi Yang Bisa Didengar Gajah
Gajah merupakan binatang herbivora yang berutubuh besar dan bisa mendengarkan suara dengan frekuensi infrasonic atau suara dengan frekuensi dibawah frekuensi pendengaran manusia. Batas frekuensi yang bisa didengar oleh gajah adalah 1 Hz sd 20.000 Hz.
4. Frekuensi Yang Bisa Didengar Tikus
Tikus merupakan salah satu binatang yang banyak merugikan dibandingkan menguntungkan manusia. Hewan ini disimbolkan untuk para koruptor yang kerjaannya suka mencuri hak orang lain. Batas frekuensi yang bisa didengar oleh tikus adalah 1.000 Hz sd 100.000 Hz. Dengan memanfaatkan gelombang ultrasonic kita dapat mengusir binatang ini dari rumah kita. Berikut rangkaian pengusir tikus

5. Frekuensi Yang Bisa Didengar Anjing
Anjing merupakan binatang yang sering digunakan sebagai penjaga keamanan dan sebagai pelacak jejak karena mempunyai penciuman yang sangat tajam. Hewan ini juga bisa mendengarkan suara dengan frekuensi di atas frekuensi pendengaran manusia. Anjing bisa mendengar suara dengan frekuensi hingga 40.000 Hz.

6. Frekuensi Yang Bisa Didengar Lumba-lumba
Lumba-lumba merupakan binatang yang banyak disenangi kebanyakan orang dikarenakan mereka sangat pintar dan bisa bersahabat dengan manusia dibanding dengan binatang air lainnya. Lumba-lumba bisa mendengar suara dengan frekuensi hingga 100.000 Hz, dan mereka menggunakan gelombang ultrasonic sebagai media komunikasi antara satu dengan lainnya.

7. Frekuensi Yang Bisa Didengar Belalang
Binatang satu ini merupakan biantang yang sering saya kejar-kejar di sawah pada waktu saya masih anak-anak. Karena memang waktu kecil saya banyak menghabiskan keseharian saya dengan aktivitas alam. Binatang ini juga ternyata bisa mendengarkan suara dengan frekuensi diatas frekuensi pendengan manusia yaitu hingga 50.000 Hz.

http://indelektro.blogspot.co.id/2010/05/frekuensi-suara-yang-bisa-didengar.html

Mekanisme Pendengaran Manusia

Mekanisme Pendengaran Manusia
https://youtu.be/M1RIjgiHNoE

Proses mendengar pada manusia ternyata melalui beberapa tahap. Yang pertama diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (yang disebut membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Getaran dari tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi cairan limfa. Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea.

Di bagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi carian sel-sel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini akan bergerak ketika ada getaran di dalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang diteruskan oleh saraf auditori ke otak.
Secara skematis proses mendengar dapat dilihat pada gambar berikut; 
Kita dapat mendengar bunyi atau suara dengan baik apabila semua bagian telinga dalam keadaan baik pula. Perlu diketahui juga beberapa gangguan pada indera pendengaran manusia yang dapat menggangu proses mendengar, diataranya;
  1. Gangguan pendengaran yang disebabkan karena tersumbatya telinga luar oleh kotoran, kerusakan pada tulang pendengaran, atau infeksi membran timpani.
  2. Gangguan yang berhubungan dengan telinga sebagai organ keseimbangan adalah vertigo. Vertigo adalah sensasi tubuh berputar. Hal ini dapat terjadi karena radang di telinga dalam atau melebarnya pembuluh darah (karena oksigen berkurang), sehingga saraf keseimbangan akan tertekan dan membangkitkan impuls ke otak.
  3. Suara yang keras dapat menyebabkan kerusakan telinga seperti pecahnya gendang telinga. Akibatnya pendengaran terganggu bahkan pendengaran dapat hilang.
  4. Tuli/kurang tajam pendengaran. Tuli ini dibedakan menjadi dua, yaitu tuli konduksi yang dapat terjadi karena penyumbatan telinga oleh serumen (minyak telinga), penebalan/pecahnya membran timpani, pengapuran tulang pendengaran dan kekakuan hubungan stapes pada fenstra ovali. Yang kedua adalah tuli syaraf. Tuli saraf dapat disebabkan oleh kerusakan saraf auditori dan kerusakan saraf pendengaran.
Untuk melindungi atau menjaga pendengaran kita agar tidak mengalami gangguan pendengaran, berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan dilansir dari merdeka.com;

1. Gunakan penyumbat telinga
Semakin bising suara yang menerpa telinga, maka semakin besar kemungkinan suara itu akan merusak pendengaran. Lindungi telinga menggunakan penyumbat atau penutup telinga. Segera menjauh dari penyebab kebisingan.

2. Memilih alat terbaik
Jika ingin menggunakan earphone atau headphone, maka pilihlah yang memiliki teknologi 'noise cancelling'. Jangan pilih earphone dengan penutup karena ini menyebabkan ingin meningkatkan volume.

3. Biarkan telinga beristirahat
Jangan terus-terusan memakai earphone dan mendengarkan musik melalui iPod atau pemutar MP3 dalam waktu yang lama. Gunakan hanya ketika dibutuhkan saja.

4. Kecilkan volume MP3
Jangan dengarkan musik dalam volume yang tinggi. Jangan sampai suara yang dikeluarkan oleh earphone terdengar keluar.

5. Tahu saat suara terlalu keras
Ketika suara yang dikeluarkan earphone terasa mengganggu telinga, atau ketika orang di sebelah kita bisa mendengarkan suara tersebut, maka itu berarti terlalu keras. Selain mengganggu orang lain, suara yang terlalu keras juga bisa merusak telinga.

6. Membuat aturan
Kita bisa menerapkan aturan tertentu, seperti mendengarkan musik dengan volume maksimal 50 persen, atau mendengarkan musik melalui earphone maksimal 90 menit sehari, dan lainnya. Tentu saja, aturan ini harus dipatuhi sendiri.

7. Membersihkan telinga
Rutin membersihkan telinga kita tetapi jangan gunakan cotton bud saat membersihkan telinga. Sebaiknya, teteskan minyak zaitun ke telinga setiap minggu sekali untuk membantu cairan lengket di telinga keluar secara alami.

8. Gunakan teknologi
Jika ingin membeli MP3, pilihlah yang memiliki fitur 'smart volume'. Fitur ini akan mengingatkan kita untuk menjaga ketinggian volume musik jika terlalu kencang.

9. Mengganti earphone
Jika sering menggunakan earphone, segera ganti earphone ketika sudah terlihat sedikit rusak. Jangan tunggu sampai benar-benar tidak berfungsi. Karena kita tidak pernah tahu jika kerusakan tersebut bisa berdampak pada kesehatan telinga.

10. Jangan tunda
Dan yang terakhir adalah ketika mulai merasakan ada yang tidak beres dengan kemampuan pendengaran, segera periksakan ke dokter. Jangan menunggu hingga parah atau menunda-nunda. Lebih cepat diketahui, maka kelainan akan lebih cepat dirawat dan disembuhkan.

http://www.imron.web.id/2018/01/mekanisme-proses-mendengar-pada-manusia.html

Bunyi

Bunyi
https://youtu.be/qD41Pi_Pqso

Pengertian Bunyi 
Bunyi termasuk salah satu jenis gelombang yang dapat dirasakan oleh indera pendengaran (telinga). Dalam fisika, Pengertian bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul udara yang ada disekitarnya. Dengan demikian, syarat terjadinya bunyi adalah adanya benda yang bergetar. Perambatan bunyi memerlukan medium. Kita dapat mendengar bunyi jika ada medium yang dapat merambatkan bunyi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bunyi dapat terdengar. Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah:
  • ada benda yang bergetar (sumber bunyi)
  • ada medium yang merambatkan bunyi, dan
  • ada penerima yang berada di dalam jangkauan sumber bunyi
Bunyi memiliki cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi sebenarnya tidak terlampau besar. Cepat rambat bunyi jauh lebih kecil dibandingkan denga cepat rambat cahaya. Bahkan sekarang orang telah mampu membuat pesawat yang dapat terbang beberapa kali daripada cepat rambat bunyi. Cepat rambat bunyi sering dirumuskan sebagai berikut:

v = s / t 
v = cepat rambat bunyi (m/s), s = jarak sumber ke pengamat (m), t = selang waktu (s)

Bunyi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat gelombang bunyi tersebut, antara lain:
  • Merupakan gelombang longitudinal
  • Tidak bisa merambat pada ruang hampa
  • Kecepatan rambatnya dipengaruhi oleh kerapatan medium perambatannya (padat, cair, gas). Paling cepat pada medium yang kerapatannya tinggi.
  • Dapat mengalami resonansi dan pemantulan.
Bunyi dapat mengalami resonansi. Apa itu resonansi? Pengertian resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain, karena frekuensinya sama. Bunyi dapat mengalami pemantulan, proses pemantulan bunyi dimanfaatkan pada:
  • Penentuan cepat rambat bunyi
  • Pendeteksian cacat dan retak pada pipa logam
  • Survei geofisika
  • Pengukuran ketebalan pelat logam
  • Pengukuran kedalaman tempat.
Bunyi dikategorikan ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis bunyi antara lain sebagai berikut:
  • Bunyi infrasonik: yaitu bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz, dan dapat didengar oleh anjing, jangkrik, angsa, dan kuda.
  • Bunyi audiosonik, yaitu bunyi yang frekuensinya berada antra 20 Hz-20.000 Hz dan dapat didengar manusia.
  • Bunyi untrasonik, yaitu bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz, dapat didengar oleh kelelawar dan lumba-lumba.
  • Nada, yaitu bunyi yang frekuensinya beraturan.
  • Desah, yaitu bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
  • Gaung atau kerdam, yaitu bunyi pantul yang sebagian datang bersamaan dengan bunyi asli, sehingga menggangu bunyi asli.
  • Gema yaitu, bunyi pantul yang datang setelah bunyi asli, sehingga memperkuat bunyi asli.
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-bunyi-menurut-fisika.html

Gelombang

Gelombang 
https://youtu.be/eTMlVTlm3D0

A. PENGERTIAN GELOMBANG
Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran/usikan. Gelombang akan terus terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya. Contoh sederhana gelombang, apabila kita mengikatkan satu ujung tali ke tiang, dan satu ujung talinya lagi digoyangkan, maka akan terbentuk banyak bukit dan lembah di tali yang digoyangkan tadi, inilah yang disebut gelombang.
KesimpulanGelombang = Gejala rambatan dari suatu getaran.
B. MACAM-MACAM GELOMBANG
1. Berdasarkan Mediumnya Gelombang dibagi dua, yaitu :

a. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya memerlukan medium (zat perantara) . Artinya jika tidak ada medium, maka gelombang tidak akan terjadi. Contohnya adalah Gelombang Bunyi yang zat perantaranya udara, jadi jika tidak ada udara bunyi tidak akan terdengar.

b. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya tidak memerlukan medium (zat perantara). Artinya gelombang ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan medium. Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada dan tidak memerlukan zat perantara.
2. Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya, Gelombang dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya. Bentuk Getarannya berupa lembah dan bukit (dapat dilihat pada gambar di bawah).

Berdasarkan gambar di atas dapat saya jelaskan bahwa :
Arah rambat gelombang di atas adalah ke kiri dan ke kanan, sedangkan arah getarnya adalah ke atas dan ke bawah. Jadi itulah yang dimaksud arah rambat tegak lurus dengan arah getarnya. Contohnya adalah gelombang pada tali yang saya contohkan di atas.

b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan (Dapat dilihat pada gambar di bawah).

Berdasarkan gambar kita ketahui bahwa :
Arah rambat gelombangnya ke kiri dan ke kanan, dan arah getarnya ke kiri dan ke kanan pula. Oleh karena itu gelombang ini adalah gelombang longitudinal yang arah getar dan arah rambatnya sejajar. Contoh gelombang ini adalah Gelombang bunyi, di udara yang dirambati gelombang ini akan terjadi rapatan dan renggangan pada molekul-molekulnya, dan saat ada rambatan molekul-molekul ini juga bergetar. Akan tetapi getaranya hanya sebatas gerak maju mundur dan tetap di titik keseimbang, sehingga tidak membentuk bukit dan lembah.

3. Berdasarkan Amplitudonya(simpangan terjauh) Gelombang juga dibagi menjadi dua :
a. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.

b. Gelombang diam
Gelombang diam adalah gelombang yang amplitudonya berubah, misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.
http://www.softilmu.com/2014/08/pengertian-dan-macam-macam-gelombang.html